Jawaban yang Penuh Cerita dan Makna
Di kalangan blogger alam yang saya ikuti, sedang beredar semacam tantangan menulis yang menarik. Sepertinya ini dimulai dari Alaska, lalu menyebar ke Seabrooke Leckie dari The Marvelous in Nature dan Susannah dari Wanderin’ Weeta di Kanada, Dave Bonta dari Via Negativa di Pennsylvania, dan akhirnya ke generasi kedua seperti Jason Hogle dari Xenogere di Texas—tempat saya pertama kali menemukannya. Kalau kamu familiar dengan tantangan semacam ini di Facebook atau media sosial lain, bedanya kali ini isinya lima pertanyaan yang benar-benar membuat kita berpikir. Saya menikmati membaca jawabannya dari berbagai blogger, dan akhirnya memutuskan untuk mencobanya juga.
Kalau kamu ingin membagikan jawabanmu, atau ingin tahu jawaban dari seseorang, beri tahu saya—siapa tahu bisa kita angkat di postingan The Natural Capital berikutnya!
1. Kamu terlihat sangat penasaran dengan dunia alam. Dari mana asal rasa ingin tahu itu?
Sampai kelas 7, saya tinggal di kawasan hutan di pedesaan Illinois bagian selatan. Tidak banyak hiburan di sana, jadi hampir semua waktu saya habiskan di luar rumah. (Lagipula, TV kami cuma dapat 2,5 saluran, salah satunya PBS!).
Setelah pindah ke Florida bagian utara yang lebih ramai, keluarga saya tetap rutin berkemah dan hiking. Jadi, saya tumbuh dengan cukup nyaman berada di alam terbuka.
Tapi rasa penasaran saya terhadap alam terus berkembang saat dewasa, terutama setelah pindah ke wilayah DC. Waktu kecil, saya tidak banyak belajar mengenali spesies tanaman atau hewan. Tapi sekarang, tempat-tempat hijau yang dulu saya cintai, berubah menjadi komunitas penuh kehidupan yang saya kenal dan pahami. Rasanya seperti membuka dunia baru. Bahkan saya mulai belajar mengenali kicauan burung satu per satu—yang dulu cuma terdengar seperti kebisingan alam, sekarang menjadi harmoni penuh makna. Sebuah perubahan besar.
2. Kalau bisa mengubah satu hal di rumah, lingkungan, atau dunia kecilmu, apa yang ingin kamu ubah?
Pertanyaan ini sulit. Banyak hal kecil yang ingin saya benahi, tapi kalau dipikir lebih luas, saya rasa orang-orang di DC terlalu sibuk bekerja. Mungkin kita akan lebih peduli pada alam di sekitar kita kalau punya lebih banyak waktu untuk menikmatinya—dan benar-benar hadir saat kita di sana, bukan sekadar numpang lewat. Dan saya percaya, hidup kita juga akan terasa lebih bahagia karenanya.
3. Momen paling menggetarkan yang pernah kamu alami di alam?
Saya tidak bisa memilih satu saja.
Melihat matahari terbenam sambil membayangkan rotasi bumi, atau menatap langit malam penuh bintang jauh dari cahaya kota, dan benar-benar menyadari apa yang saya lihat—semuanya membuat saya merasa kecil, tapi juga terhubung dengan semesta.
Melihat bobcat di alam liar—sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi, karena bagi saya itu simbol dari Florida liar yang nyaris punah.
Menyaksikan cahaya matahari berubah menjadi biru saat menembus gletser, setelah mendaki dua hari sendirian karena baru putus dari seseorang—dan momen itu menyembuhkan saya dengan rasa kagum dan keterhubungan yang dalam dengan sesuatu yang jauh lebih besar dari diri saya sendiri.
Snorkeling bersama hiu. Menggendong burung hantu liar. Menyaksikan cerpelai menangkap ikan lele di depan mata.
4. Kalau bisa bicara dengan siapa pun dalam sejarah, siapa yang ingin kamu ajak ngobrol, dan kenapa?
Saya ingin bertemu dan berbicara dengan seorang penduduk asli Amerika yang hidup di wilayah tempat tinggal saya sebelum kedatangan orang Eropa. Saya yakin mereka memiliki pengetahuan tentang alam sekitar yang kini mungkin sudah hilang dan tak diwariskan lagi.
Untuk edisi mendatang The Natural Capital, saya ingin mengubah pertanyaan ini jadi:
Apa tempat alami favoritmu di wilayah DC, dan kenapa?
Kalau saya harus jawab sekarang, saya akan pilih kawasan Northwest Branch di sekitar Burnt Mills Dam. Kami selalu menemukan hal menarik di sana, dan jalur di sepanjang sungainya sangat indah—terutama saat bunga mountain laurel sedang bermekaran.
5. Saran apa yang kamu berikan untuk orang yang ingin lebih meresapi keindahan alam?
Jangan hanya lewat begitu saja. Jogging di taman memang menyenangkan, tapi kalau ingin benar-benar mengalami keajaiban alam, kamu harus melambat.
Pelajari nama-nama tanaman atau hewan—bukan karena nama itu penting, tapi karena proses mengenali itu melatih kita untuk melihat lebih dalam dan membedakan satu makhluk dengan yang lain.
Catat apa yang kamu lihat dalam jurnal.
Tapi yang paling penting: berhentilah sejenak, dan perhatikan. Banyak hewan yang saya temui dalam momen “menggetarkan” tadi, saya lihat justru karena saya sedang berhenti memperhatikan hal lain—padahal mereka ada di sana sepanjang waktu.
Ingin berbagi jawabanmu juga? Atau ingin tahu jawaban dari orang lain?
Tinggalkan komentar atau kirim email ke thenaturalcapital@gmail.com — siapa tahu kisahmu bisa jadi bagian dari The Natural Capital!